Jumat, 08 November 2013

PERINGATAN TAHUN BARU ISLAM 1436 H DAN ULANG TAHUN KOTA CIREBON KE 644

 Eksistensi Walikota Cirebon beserta jajaran MUSPIDA Pemerintah Kota cirebon dalam mengangkat dan melestarikan budaya cirebon dalam suatu pagelaran drama tari dan kolosal "MBEBERE UMBUL UMBUL WARING, Bercerita tentang pendirian NAGARI  CARUBAN oleh PANGERAN CAKRABUANA/MBAH KUWU CERBON/PANGERAN WALANG SUNGSANG dan SYEKH SYARIF HIDAYATULLAH atau SUNAN GUNUNG JATI sebagai SULTAN PANATAGAMA SUSUHUNAN JATI







KOMUNITAS ASEAN 2015

 

FOTO MERIAHNYA KIRAB FESTIVAL KERATON DAN MASYARAKAT ADAT ASEAN DI LOMBOK (oktober 2013)

 




Para sultan beserta Permaisuri yang ada di Nusantara tanpak hadir mengikuti prosesi pembukaan kirab Festival Keraton. Di antara yang hadir adalah:
1.Puri Agung Denpasar
2.Keraton Kesultanan Cirebon
3.Kesultanan Kutai Kertanegara
4.Kesultanan Banten
5.Kesultanan Buton
6.Kesultanan Keprabonan Cirebon
7.Kesultanan Maluku
8.Kesultanan Kacirebonan
9.Kesultanan Kanoman Cirebon
10.Kesultanan Bulungan
11.Kesultanan Bonto Tanga
12.Kesultanan Dompu
13.Kota Bau-bau
Disamping itu juga semua etnis yang ada di Nusa Tenggara Barat ikut berpartisipasi memeriahkan Kirab festival Kraton dan masyarakat Adat Sean. Diantara etnis yang ikut kirab adalah
1.Etnis Jawa
2.Etnis Batak
3.Etnis Aceh
4,Etnis Padang Palembang
5.Etnis tionghoa
6.Etnis Dompu
7.Etnis Sumbawa
8.Etnis Bima
9.Etnis Sulawesi
10.Etnis Banjar
Kegiatan kirab seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar masyarakat tahu tentang keraton-keraton yang ada di Nusantara

Kamis, 23 Mei 2013

CIREBON SEBAGAI KOTA PUSAKA

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI melirik Kota Cirebon sebagai tempat uji petik penyusunan naskah.
Naskah itu akan menjadi pedoman peningkatan kualitas Kota Pusaka, termasuk Cirebon. Bersaing dengan Kota Pusaka lainnya, Cirebon memiliki keunggulan yang berbeda.
Tampak hadir sultan dari keraton di Cirebon. Beberapa pejabat Kota dan Kabupaten Cirebon, serta aktivis budaya dan peminat benda pusaka. Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat SE menyatakan, Kota Cirebon termasuk ke dalam kriteria Kota Pusaka. Sebab berbagai syarat yang diajukan telah terpenuhi. “Banyak festival dan acara yang dilakukan dengan kearifan lokal. Juga mengandung nilai budaya leluhur,” terangnya di hadapan perwakilan kementerian di Hotel Permata Hijau, Kejaksan, Senin (3/12).
Arief dan para sultan lainnya, mendesak Kota Cirebon dijadikan Kota Pusaka. “Banyak naskah kuno yang harus digali dan dipublikasikan. Ini bisa menjadi daya tarik wisata,” ujar Arief, seraya menyebutkan Masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan karya sejarah yang sezaman dengan Masjid Agung Demak. “Kerajaan Demak sudah pensiun, tapi di Cirebon masih tegak. Potensi-potensi ini diharapkan mampu menggerakkan ekonomi kreatif,” ucapnya lantas membeberkan dalam waktu dekat akan ada Kongres Bahasa Cirebon.
Perwakilan kementerian, Suhartini Sekartjakrarini menuturkan, keraton dan benda pusaka di Cirebon menjadi sumber daya tidak terbarukan. Sebab jika sudah rusak, situs dan aset sejarah di Kota Cirebon tidak akan bisa dikembalikan lagi. Perlu langkah untuk mengumpulkan potensi di Cirebon. “Satu dari sekian yang ada, harus diangkat dan menjadi yang paling spesial dari Cirebon,” pesannya.
Diharapkan pula penataan dan potensi aset wisata serta ekonomi kreatif yang dikembangkan di Cirebon, harus bisa mengemas kelokalan agar menarik. “Cirebon kota transit, harus pandai mengemas,” sarannya.
Aktivis Pusaka Kendi Pertula, Mustakim Astaja menyampaikan peninggalan Sunan Gunung Jati sangat banyak. Terlihat dari keragaman budaya Cirebon. Keraton dan masyarakat memiliki banyak agenda budaya yang mengakomodasi kearifan lokal. Seperti ngunjung, nadran, dan sejenisnya. “Kalau ini dikemas dengan baik, akan menghasilkan banyak hal. Kota Cirebon harus jadi Kota Pusaka,” desaknya.
Mustakim mengkritisi Wali Kota . Menurutnya, wali kota  tidak peduli budaya. Dia berharap wali kota
mau peduli dengan budaya dan pusaka Cirebon. Ditegaskannya, Cirebon memiliki keunggulan komparatif dibanding Kota Pusaka lainnya. Namun keunggulan komparatif saja tidak berguna tanpa keunggulan kompetitif

diantaranya yang harus mejadi sorotan pemerintah adalah bagaimana caranya heritage atau center of culture cirebon seperti keraton keraton harus bisa di optimalkan keberadaannya sebagai pusat pariwisata dan pelestarian budaya,,,,,,

yang perlu di soroti salah satunya KERATON KAPRABONAN yang lokasi nya tertutup oleh pemukiman penduduk,,,,keberadaanya harus bisa mencirikan eksistensi agar selain wong cerbon,,,tetapi wisatawan luar atau dalam negri bisa mengetahui eksistensi KERATON KAPRABONAN diantara 3 KERATON lainnya.